Drs.Rahmang,MM Ketua DPC PDI-P Kabupaten Padang Pariaman |
Klikrealita.com Padang Pariaman. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Padang Pariaman Drs.Rahmang,MM optimis meraih (4)empat kursi di Lembaga Legislatif pada Pileg 2024 yang akan digelar 76hari kedepan.
Demi tercapainya terget tersebut Rahmang telah menempatkan pejuang politiknya yang telah ditetapkan sebagai (DCT) Daftar Calon Tetap sebanyak 39orang personil di empat daerah pemilihan yang terbagi di Kabupaten Padang Pariaman.
Semua mesin politik Rahmang tersebut bergerak dengan solid mendapatkan simpatisan masyarakat yang ada didapil masing masing, terutama dapil 2&3 sebagai lumbung suara terbanyak.
Kerja keras Caleg sangat dibutuhkan dalam mendulang suara yang siap berkompetisi dengan ratusan caleg-caleg yang ada untuk mendapatkan simpatisan masyarakat sebagai wakil rakyat yang akan memperjuangkan aspirasinya masyarakat di Legislatif.
Perjuangan tidak hanya ditumpangkan kepada para Caleg, namun sebagai Ketua DPC Rahmang terus memberikan support, arahan, serta berbagai motivasi untuk membangun Partai yang dikenal dengan "Partai Wong Cilik" itu.
Disamping untuk medapatkan 4kursi tersebut Rahmang akan memberikan pencerahan serta edukasi politik yang santun serta menjunjung tinggi nilai nilai demokrasi, tentunya dengan mengibarkan bendera Partai (PDI-P) di Kabupaten Padang Pariaman sesuai dengan Visi & Misi Partai sebagai Partai terbesar di Republik Ini.
Rahmang, "saya selalu memberikan motivasi kepada setiap para caleg yang hendak terjun ketengah masyarakat. Artinya, caleg harus bisa memberikan pemahaman pada masyarakat. Partai (PDI-P) bukan Partai ini dan itu. (PDI-P) telah membuktikan sebagai pemenang nomor satu pada Pemilu lalu. Artinya, masyarakat sangat mempercayai Partai PDIP," ungkap Rahmang, pada wartawan diruang sidang DPRD Padang Pariaman, pada Senin (27/11).
"Mantan Kepala Dinas Pendidikan tersebut berharap kepada para Caleg diperlukan kerja ektra dan kerja nyata untuk meraih dan mendulang suara rakyat", cetusnya.
Mohon Dukungan & Doa kita bersama agar Partai (PDI-P) tetap berkibar jaya di Sumatera Barat khususnya di Padang Pariaman", harap Rahmang. (SB Sutan Pamenan).
Sekilas PDI Perjuanag
Sejak reformasi tahun 1998 PDI Perjuangan (PDI-P) menjelma menjadi partai besar. Partai yang dipimpin putri proklamator, Megawati Soekarnoputri itu berhasil memenangkan pemilu 1999 dengan suara 33,74 persen, yang kala itu diikuti oleh 48 partai politik.
Meskipun pada pemilu berikutnya sempat turun posisinya menjadi urutan kedua setelah partai Golkar. Namun partai yang memilki sejarah panjang ini kembali menang di pemilu tahun 2009.Demikian halnya di Tahun 2014 dan 2019, partai dengan jargon partai wong cilik ini berhasil merebut kembali hati sebagian besar rakyat Indonesia.
Dan, bukan tidak mungkin lagi pada pemilu tahun 2024 nanti PDI Perjuangan akan kembali menjadi pemenang, sebab hasil survei yg dilakukan lembaga-lembaga survei selalu memperlihatkan partai nasionalis ini berada di tempat teratas.
Partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu sebelumnya bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Partai ini dibentuk tahun 1973 pada era pemerintahan Presiden Soeharto. Partai ini merupakan fusi atau penggabungan dari partai.-partai yang pernah ada pada era Orde Lama, seperti Partai Nasionalis Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba), Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (Partai IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik.
Konflik internal PDI terus terjadi dan diperparah dengan adanya intervensi dari pemerintah. Untuk mengatasi konflik tersebut, anak kedua dari Ir Soekarno, Megawati Soekarnoputri didukung untuk menjadi ketua umum (Ketum) PDI. Namun, pemerintahan Soeharto tidak menyetujui dukungan tersebut kemudian menerbitkan larangan mendukung pencalonan Megawati Soekarnoputri dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.
Pada 22 Juni 1996 dilaksanakan KLB (Kongres Luar Biasa) PDI di Medan yang berhasil menurunkan dan mengganti Megawati sebagai pimpinan PDI. KLB tersebut juga bukan hanya masalah internal PDI atau konflik antara kubu Megawati dan kubu Soerjadi, tetapi ada campur tangan dan pelibatan eksternal dalam hal ini elemen pemerintah.
"Kudeta" politik tersebut membuat Megawati tersingkir dari PDI dan akhirnya membentuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Tak hanya itu, polemik tersebut berujung pada kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kudatuli (Kerusuhan Dua Tujuh Juli). Kemudian agar dapat mengikuti pemilu pada tanggal 1 Februari 1999, Megawati Soekarnoputri mengubah namanya menjadi PDI Perjuangan. Nama tersebut disahkan oleh Notaris Rahmat Syamsul Rizal dan kemudian dideklarasikan pada 14 Februari 1999 di Istora Senayan, Jakarta.
Di masa Orde Baru, pemerintah yang diwakili oleh Golkar pada saat itu menguasai politik di Indonesia.
Dalam setiap pemilu yang hanya diikuti 3 partai (Golkar, PPP, dan PDI) kala itu, PDI selalu menempati urutan paling akhir,dengan perolehan suara tidak lebih dari 15 persen Sementara Golkar selalu memperoleh suara di atas 60 persen. Petik(Lit/Kom).
Posting Komentar
0 Komentar