Type Here to Get Search Results !

Tongkat Estafet "Urang Tuo Suku Caniago" Lampanjang dipercayakan Masyarakatnya Kepada ULUL AZMI PUTRA.

 Laporan : Syamsul Bachri



Klikrealita.com Padang Pariaman, Tongkat estafet Gelar Urang Tuo Suku Caniago Korong Lampanjang dipercayakan oleh kaumnya kepada Ulul Azmi Putrà.




Gelar Urang Tua sebagai Ninik mamak yang "didahulukan selangkah ditinggikan seranting" dikorong Lampanjang dibawah Payung Panji Datuak Maha Dirajo.



Pada hari ini Selasa, 06 Desember 2022 Ulul Azmi Putra resmi dipanggil "Urang Tuo" setelah dilaksanakan pengukuhanya di Surau Tangah Padang Korong Lampanjang Nagari Kuranji Hilir Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman.


Sapaan Urang Tuo yaitu orang yang dituakan didalam kaumnya yang tidak memandang umur sepanjang kaumnya mempercayakan kepada yang bersangkutan meskipun usianya masih muda.


Urang Tuo sebanding duduk dengan Ninik Mamak kaum adat dibawah seorang Datuk.


"Pai tampek batanyo, pulang tampek babarito" artinya Datang tempat bertanya, pulang membawa berita sebagai mamak, "Kusuik Nan Kamanyalasai, Karuah Nan Kamanjaniah" didalam kaum basuku bakanpuang terhadap masyarakatnya di Korong Lampanjang.


Sekitar 20 tahun Gelar Urang Tuo di Korong Lampajang dibawah Payung Panji Datuak Maha Dirajo yang bersuku Chaniago dibawah Komando Urang Tuo Maranis.


"Ko Duduaklah Maraso Panek, Tagak lah maraso Payah oleh Urang Tuo Maranis, kini ingin meletakan jabatan".


Melihat Patuik Jo Mungkin sebagai Penerus pemegang tampuk pimpinan Urang Tuo di Korong Lampajang yang bersuku Caniago dipandang sangat perlu agar Gelar tersebut tidak mengalami kekosongan Tongkat kepemimpinan.


Melalui musyawarah dan Mufakat yang lazim dilakukan orang Minangkabau dalam menentukan Pucuk Adat tentu harus dinilai "Patuik Jo Mungkin" alias Kepatutan dan Kepantasan.


Ulul Azmi Putra meskipun berusia relatif muda kaumnya yang bersuku Caniago masyarakatnya mempercayakan kepada beliau Tongkat Estfet tersebut melalui musyawarah dan mufakat pada rimbuk kaum beberapa bulan yang lalu.


Alhamdulillah Kepatuan dan Kepantasan tertumpu kepada Ulul Azmi Putra yang akrab disapa Mak Ul.


Mak Ul, sebagai putra daerah Korong Lampanjang yang bersuku Caniago kelahiran 33tahun yang lalu itu kini sudah menjadi Urang Tuo di Kaumnya.


Dalam Pengukuhan resepsi tersebut dihadiri oleh Pucuk adat Kaum Suku Caniago Panungket Anggai, Panungkek Bustami, Urang Tuo At dari Koto Pauh, Ninik Mamak Korong Lampanjang, Wali Korong, Mamak Adat Suku Caniago, Aciak Asni Pusako yang dituakan di Korong Lampanjang juga dihadiri Pusako dan Urang Sumanda yang ada di Koro g Lampanjang, segaligus Pemuda dan Bundo kanduang.


Pada hari ini Selasa Ulul Azmi Putra Resmi disapa Urang Tuo di Suku Caniago Korong Lampanjang dengan sebutan dipangil "Tukampuang".alias Urang Tuo Kampuang.


MALAMANG




Pada resepsi pengukuhan Urang Tuo Suku Caniago Korong Lampanjang di barengi dengan agenda kegiatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1444H di Surau Tangah Padang Selasa-Rabu, 6-7 Desember 2022.


Bagi masyarakat Korong Lampanjang "Barek Samo Dipikua, Ringan Samo Dijinjing" artinya memperlihatkan kekompakan dalam hidup berkorong bermasyarakat dalam bergotong royong Berat kita Pikul Bersama, Ringan dijinjing Bersama.


Konsep kerjasama dalam berbagai kegiatan merupakan wujud bergotong royong yang telah turun terun sampai sekarang masih melekat di masyarakat Korong Lampanjang


Tradisi pada kegiatan Maulid Tersebut yaitunya ciri khas "Malamang".


Malamang bearti membuat Lemang, ketika Pelaksanaan Maulid Nabi dikampung Urang Tuo tersebut merupakan tradisi yang sudah turun menurun sejak dulu kala.


Tradisi malamang masyarakat dikorong tersebut yaitu memasak beras ketan dengan santan didalam bambu.


Bambu bambu yang sudah diisi beras ketan dan santan kelapa tersebut disengai dengan bara api hingga beras ketannya benar benar matang agar rasa dan tektur lemang tersebut kelihatan enak dan rasa khas lemangnya betul betul nikmat setelah dibakar.


Para undangan yang hadir ketempat Maulid di beri sebatang lemang, bahkan dua sampai tiga batang.


Membawa lemang dari tempat Maulid jadi kebangaan tersendiri, semakin banyak kita membawa lemang pulang rasanya semakin bangga dan terkesan bahagia. (***/)



Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad