PADANG PARIAMAN – Kelompok perempuan dan generasi millenial binaan ECHO-Green yang ada di Kecamatan Batang Anai, Kecamatan Lubuak Alung dan Kecamatan Ulakan Tapakih, Kabupaten Padang Pariaman mengikuti kegiatan studi banding antar kelompok, untuk mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh kelompok petani tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat yaitu demplot Nagari Kampunag Galapuang Ulakan dan demplot kelompok Harmonis, Nagari Padang Toboh Ulakan, pada Rabu (1/9).
Program Echo
green telah membuka peluang para petani millenial di daerah itu, dalam rangka
meningkatkan produktivitas pertanian, dan ketahan pangan.
Kegiatan studi banding yang didanai oleh Uni Eropa hari ini
dalam rangka memfasilitasi nagari lainnya untuk belajar tentang pengelolaan
konsep ekonomi hijau mulai dari perencanaan hingga pemasaran.
Diketahui bahwa ekonomi hijau adalah, aktifitas ekonomi yang
mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilah sosial. Ekonomi hijau ingin
menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan
kelangkaan sumberdaya alam khsusnya dibidang pertanian.
SDC Subdistrik Koordinator Echo Green Kecmatan Ulakan
Tapakih Lusi Anggrayni menyebutkan, program ECHO-Green sudah dijalankan sejak
2020 di 3 kec. Padang Pariaman (Kec. Batang Anai, Kec. Ulakan Tapakih, kec.
Lubuak Alung) bertujuan untuk mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh petani
perempuan dan generasi muda di sektor pertanian dalam rangka meningkatkan
produktivitas pertanian, ketahanan pangan, kesempatan kerja yang layak dan
pertumbuhan ekonomi yang inklusif guna mendukung pencapaian SDG 2, SDG 5, dan
SDG 8.
“Kegiatan hari
ini dalam rangka memfasilitasi nagari lainnya untuk belajar tentang pengelolaan
konsep ekonomi hijau mulai dari perencanaan hingga pemasaran,” sebut Lusi
Anggrayni.
Ia menyebutkan, bahwa ekonomi hijau adalah aktifitas ekonomi
yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilah sosial. Ekonomi hijau ingin
menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan
kelangkaan sumberdaya alam khsusnya dibidang pertanian.
Kegiatan studi banding
yang didanai oleh Uni Eropa hari ini, sebut dia, peserta diharapkan dapat mengetahui konsep pengelolaan
ekonomi hijau yang dikembangkan di demplot Nagari Ketaping dan Nagari Sungai
Buluah Utara.
Selain
itu, dapat melihat proses dan praktek
pengembangan pertanian ramah lingkungan yang dikembangkan didemplot dan
mengetahui alur pemasaran dan pengembangn produk, dan adanya tukar pembelajaran
pegelolaan konsep ekonomi hijau yang telah dilakukan di demplot masing-masing
peserta.
“Untuk demplot di nagari Kampuang galapuang ulakan ini,
kegiatan yang sudah dilakukan selama ini disampaikan oleh Tenaga ahli pertanian
Lokal yang sudah dibina oleh program ECHO-Green yaitu Ali dan Jamal,” sebut
Lusi yang didampingi SDC Kecamatan Batang Anai, dan SDC Kecamatan Lubuk Alung.
Kelompok Tani Generasi Muda Nagari Kampuang
Galapuang Ulakan Ali mengatakan, dengan hadirnya Echo Green ini menjadikan
Generasi Muda Petani di daerah ini dapat memotivasi para petani.
"Dengan ilmu yang didapat dari Echo
Green, para petani di daerah ini menuai keberhasilan dengan peningkatan
produktivitas tanaman pangan yang diikuti dengan kelestarian lingkungan hidup
merupakan prinsip penerapan sistem pertanian ramah lingkungan
berkelanjutan," kata dia.
Sementara tenaga ahli lokal Jamal
menyebutkan, memulai aktifitas pengolahan kelapa menjadi VCO pada awal
tahun 2021 secara otodidak.
Tidak sampai disitu, sebut dia, yang dilakukan juga mengemas
VCO kedalam botol ukuran 100ml dan 250ml serta ditempeli label produk yang eye
catching.
“Dalam rangka menambah value dari VCO ini maka, akan
diproses ke dalam beberapa produk turunan seperti sabun organik. Dimana untuk
bahan baku utamanya ialah minyak VCO yang berfungsi penghasil busa dan
memperkeras sabun,” jelasnya.
“Untuk pemasaran produk, saya mencoba menawarkan kepada
tetangga serta merambah ke pasar virtual namun belum maksimal. Untuk kemasan 100ml
VCO dijual seharga Rp. 30.000-, dengan biaya per pcs sekitar Rp. 10.000-,
(diluar biaya tenaga kerja). Tetangga sekitar, sebut dia lebih lanjut, sudah
melakukan pembelian ketiga dan keempat dengan pesanan yang lebih banyak dari
sebelumnya,” sebut dia.
Tidak hanya, minat untuk belajar memproduksi minyak VCO oleh
masyakarat mulai tumbuh. Hal ini tercatat sekitar kurang lebih 25 orang
tetangga Jamal terdaftar untuk mengikuti pelatihan VCO yang digarap oleh
Pemerintah Walinagari setempat dari generasi millebial.
Kegiatan di demplot Nagari Padang Toboh Ulakan dilakukan
siang. Proses kegiatan juga sama dilakukan seperti di demplot Nagari Kampuang
Galapuang Ulakan. Buk Ani tenaga ahli loka memberikan informasi tentang konsep
ekonomi hijau yang dikembangkan di demplot.
Ia menyebutkan, konsep ekonomi hijau
yang dikembangkan Echo Green menjadi pembelajaran berharga bagi kelompok tani
di daerah tersebut. Untuk itu program echo green melakukan kegiatan study
banding ke dua lokasi demplot di masing- masing kecamatan dengan tujuan akan
memperkenalkan dan pembelajaran bagi kelompok petani perempuan dan pemuda
terhadap inisiatif hijau.
"Kegiatan studi banding itu
dilaksanakan di lokasi demplot dan sekolah lapang. Kegiatan akan di koordinir
oleh Sub-district Koordinator dibantu oleh ahli lokal sekolah lapang, dengan
materi studi yang diberikan. Hal ini oleh para petani perempuan dan pemuda yang
menjadi tenaga ahli lokal di sekolah lapang," kata dia.
Ia menyebutkan, berbagai system pertanian
ramah lingkungan telah dikembangkan dengan berpedoman pada budidaya pertanian
yang baik melalui sinergis antar komponen teknologi, antara lain pengelolaan
tanaman terpadu, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman secara terpadu.
Menurutnya, melalui sinergi komponen
teknologi secara terpadu, penerapan sistem pertanian ramah lingkungan
memantapkan capaian produktivitas tanaman pangan, kualitas tanah terpelihara,
dan emisi gas rumah kaca dapat tereduksi.
“Jagung dan sinkong akan menjadi komoditi yang dibudidayakan
untuk demplot nagari padang toboh ulakan. Hal ini berdasarkan dengan diskusi
dengan kelompok perempuan tani,” kata Ani.
Berkaca dari pengalaman kelompok perempuan tani yang sudah
melakukan budidaya serupa sebelumnya. Sedangkan Singkong, untuk kegiatan ini
akan ditanam disekeliling demplot jagung.
Diharapkan sembari menunggu jagung panen, daun singkong
sudah bisa dipanen oleh kelompok perempuan tani. Hal ini menjadi penyangga
untuk tambahan biaya sehari-hari dalam rumahtangga tani.
Ia menyebutkan, dua komoditi diatas sangat dekat dengan
perempuan baik mulai dari budidaya hingga pasca panen. Untuk pasca panen dari
Jangung akan diolah menjadi aneka cemilan seperti, perkedel dan sebagainya.
Karena jagung sebelumnya gagal kemudian di tukar ke
penanaman tanaman hortikultura seperti cabe rawit, tomat dan cabe keriting.
“Echo green juga telah menfasilitasi pelatihan pembuatan
kompos dan pembibitan dari bahan-bahan yang ada di dapur,” sebut dia.
Kondisis tanah yang berbatu membuat pertumbuhan cabe dan
tanaman lainnya terhambat dan sekarang cabe di pindahkan ke pot lokasi lahan
sebelumnya ditanamai singkong.
Selain melihat tanaman disekitar demplot, kegiatan studi
banding juga diisi dengan diskusi dan tanya jawab tentang pengembangan budidaya
oleh masing-masing peserta.
Tentu saja kegiatan ini dapat menambah pengetahuan peserta dan belajar khususnya bagai mana melakukan kegaitan pertanian dengan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan.(suger)
Posting Komentar
0 Komentar