Type Here to Get Search Results !

ECHO-Green, Studi Banding dengan Berbagi Ilmu



Padang Pariaman – Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pangan adalah dengan meningkatkan produktivitas pertanian. Meningkatkan produktivitas pertanian tidak hanya melalui pembukaan lahan baru, tetapi juga dengan menerapkan tenologi yang tepat dan juga ramah lingkungan, sehingga hasil pertanian dapat meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas.


Hal inilah yang kemudian dilakukan ECHO-Green untuk mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh petani perempuan dan generasi muda di sektor pertanian dalam rangka meningkatkan produkfitas pertanian, ketahan pangan, kesempatan kerja yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang ikulusif guna mendukung pencapaian SDG 2, SDG 5, dan SDG 8.


Terkait hal itu, salah satu program ECHO-Green pada Kamis 25 Agustus 2022 melakukan kegiatan studi banding antar kelompok perempuan dan generasi muda tani, pada Kelompok Perempuan Tani Kampuang Apa, Nagari Sungai Buluah Utara, dan Kelompok Harapan Bunda Nagari Ketaping, guna mempelajari teknologi pertanian ramah lingkungan.


Kegiatan tersebut dilakukan di dua tempat yaitu demplot Kelompok perempuan tani Kampuang Apa Nagari Sungai Buluah Utara dan demplot kelompok Harapan Bunda Nagari Ketaping. 


Peserta studi banding merupakan perwakilan dari 25 kelompok yang ada di 3 kecamatan dampingan program ECHO-Green yaitu kecamatan Batang Anai, Kecamatan Lubuak Alung dan kecamatan Ulakan Tapakih.


Kegiatan studibanding yang didanai oleh Uni Eropa hari ini dalam rangka memfasilitasi nagari lainnya untuk belajar tentang pengelolaan konsep ekonomi hijau mulai dari perencanaan hingga pemasaran. 


Diketahui, ekonomi hijau adalah aktifitas ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilah sosial. Ekonomi hijau ingin menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan kelangkaan sumberdaya alam khsusnya dibidang pertanian


Koordinator Lapangan ECHO-Green Kecamatan Bantang Anai, Igus Novaldi menyebutkan pihaknya telah membangun demplot dan tempat belajar bagi kelompok perempuan dan generasi muda tani di daerah ini.


“ Fokus utama yang dikembangkan dan dipelajari di demplot dan sekolah lapangan adalah tanaman hortikultura, seperti sayur kangkung, Tomat Cabe,. Tanaman lain yang juga menjadi perhatian untuk dikembangkan secara ramah lingkungan adalah tanaman jagung," sebut Igus Novaldi.


Selain itu, pihaknya memberikan kepada masing-masing kelompok untuk memanfaatkan limbah rumah tangga untuk dapat dikelola sebagai bahan pupuk kompos, sehingga dapat digunakan sebagai penganti pupuk kimia. Namun menurut penuturan Igus Novaldi, pertanian di daerah ini sudah mulai rusak, karena mengunakan pupuk pestisida kimia.


Ketua Kelompok Perempuan Tani Harapan Bunda Ernawati menyebutkan adanya kunjugan studi banding ini mampu menerapkan  teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan bisa menjaga serta meningkatkan kesuburan tanah sehingga dapat terus melakukan budidaya sayur sayuran dan tanaman lainya agar kualitasnya bagus, rendah residu pestisida sehingga produk pertanian di daerah ini dapat bersaing dari daerah lainya.


"Saat ini, kelompok kami telah memproduksi makanan ringan, berbentuk kerupuk yang bahanya dari bunga lidah buaya, dan minuman jambu biji yang di Jus dengan campuran sayur-sayuran,” sebut dia. 


Hal senada juga disampaikan Ketua Kelompok Perempuan Tani Kampung Apar Zetri menyebutkan, kegitan hari ini diisi dengan sosialisasi Pertanian Ramah Lingkungan, beserta penyampaian materi terkait produk produk pertanian ramah lingkungan yang dihasilkan dari masing-masing kelompok binaan dari ECHO-Green.


"Pada kelompok kami, fokus pada pertanian perkarangan yang disebut apotik hidup. Hingga kini, kelompok kami telah memproduksi minuman Bandrek yang bahanya dari jahe merah untuk ketahanan tubuh, bagi yang mengkosumsi minuman jahe merah tersebut,” sebut dia.


Antusiasme peserta studi banding untuk mempelajari teknologi pertanian ramah lingkungan cukup tinggi, terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya saat penyampaian materi. Pengunjung tertarik untuk mengaplikasikan pertanian ramah lingkungan dan terbukti dapat meningkatkan efektifitas pupuk. (suger)


Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad