Pariaman,–Sekdako Pariaman Yota Balad menjadikan bulan suci Ramadhan 1443 H/2022 M sebagai momentum membangun jembatan hati dan meningkatkan tali silaturahmi dengan masyarakat melalui Safari Ramadhan dalam bingkai “Baldatun Thoyyibatun wa rabbhun ghaffur”
Bulan Ramadhan pasti banyak kegiatan yang
sangat familiar di sua, dan tidak pernah di temukan pada bulan biasa. Seperti,
buka puasa bersama, pondok pesantren kilat dan kegiatan religius lainya.
Yang tidak pernah absen pada bulan
Ramadhan yaitu kegiatan Safari Ramadhan yang biasa dilakukan oleh instansi
pemerintah, swasta, dan partai politik. Pemerintah daerah kegiatan Safari
Ramadhan sudah menjadi agenda tahunan mereka.
Tutjuan kegiatan tersebut, untuk
meningkatkat silaturahmi dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Mungkin dua
tahun yang lalu, selama pandemi covid-19 masih melanda, kegiatan ini ditiadakan
ataupun hanya diadakan secara online.
Namun untuk tahun ini sepertinya hampir
seluruh daerah di Sumatera Barat sudah melaksanakan kegiatan tersebut secara
langsung.
Yota Balad selaku KetuaTim IX Safari Radhan
di hari ke empat meyambangi Musshalla Nurul Hidayah, Desa Naras Hilir, Kecamatan
Pariaman Utara, Kamis (14/4) malam menyebutkan, Kehadiran Sekdako bersama
sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko
Pariaman itu diharapkan dapat melahirkan rasa kebersamaan, sehingga seluruh
program pembangunan yang dijalankan pemerintah setempat mendapat dukungan penuh
masyarakat.
Dihadapan puluhan jamaah yang hadir,
Sekdako kembali mengajak masyarakat untuk memperkuat komitmen mendukung
pembangun di daerah itu.
Ia menyebutkan, pembangunan yang telah
diprogramkan dan dilaksanakan pemerintah setempat saat ini tidak dapat berjalan
dengan baik dan sesuai harapan tanpa dukungan penuh dari seluruh lapisan
masyarakat.
“Sekecil apapun dukungan dan partisipasi
yang diberikan masyarkat tentunya sangat berarti dalam mendukung keberhasilan pembangunan,”
sebut Yota Balad.
Ia menyebutkan, perkembangan pembangunan
di bawah kepemimpinan Walikota Genius Umar bersama Wakil Mardison Mahyuddin
adalah semata mata untuk menjadikan masyarakat lebih maju, berdaya saing, dan
memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat itu sendiri.
Kemudian lanjutnya, tingal dari upaya
masyarakat itu sendiri berupaya untuk merubah kehidupan kearah yang lebih baik
lagi, dan hal ini sudah disediakan oleh pemerintah daerah melalui beberapa
program pembangunan dan pendidikan.
“Nah, kalau ada dari masyarakat yang
anak kemenakannya ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi,
namun terkendala keterbatasan biaya, Pemko Pariaman saat ini telah bantu
wujudkan dengan program pendidikan SAGA SAJA, yang biaya kuliahnya dibantu oleh
Pemko Pariaman sampai tamat kuliah,” sebut Yota.
Selain itu, pemerintah daerah telah
melakukan pembukaan jalan baru lingkar non budgeter atau non
anggaran, tanpa bantuan APBD di lima belas titik secara gotong royong,
guna mendukung program waterfront city di daerah ini.
“Kawasan pantai di utara yang biasanya
tempat kandang ternak yang tidak indah dipandang mata kita disebut menghadap ke
pantai itulah yang waterfront city atau kota yang menghadap ke air. Dengan
demikian, ketika jalan ini selesai, kita bisa mengubah belakang tersebut
menjadikan kedai sehingga menjadi ekonomi bagi mereka,” kata Yota.
Sekdako Yota Balad juga mengatakan bahwa
masyarakat secara sukarela memberikan tanahnya yang dilalui oleh pembangunan
jalan sepanjang sungai kepada pemerintah, sehingga pemerintah hanya menyediakan
alat berat untuk membuka lahan tersebut.
“Ini adalah bentuk wujud nyata dari
masyarakat, bahwa masyarakat tetap seayun selangkah dalam membangun Kota
Pariaman yang kita cintai ini,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Yota Balad secara simbolis serahkan bantuan untuk pembangunan Mushalla tersebut sebanyak Rp 3 juta, yang diterima langsung pengurus. (suger)
Posting Komentar
0 Komentar