Lukisan Ilustrasi
Itu Beretnis Minangkabau
Catatan :
Sutan Palala
Sejak dulu kamera menjadi salah satu alat untuk mengabadikan
banyak momen. Mulai dari foto, video hingga audio. Namun kecanggihan foto seperti
sekarang berbeda dengan foto zaman dulu.
Seperti diketahui jika dulu foto hanya bisa menghasilkan
warna hitam putih saja. Bahkan pada era 1800-an, orang-orang lebih memilih
untuk melukis diri ketimbangan foto dengan kamera karena hasilnya seolah lebih
nyata dan indah.
Begitu pula yang dilakukan oleh para bangsawan pada abad
ke-19. Pada zaman ini banyak seniman terkenal yang menghasilkan karya lukisan
para tokoh kerajaan di dunia. Hasilnya pun begitu indah bahkan terkenal hingga
kini.
Ternyata hasil lukisan para seniman yang buat pada era abad
ke-19 ini berbeda dari beberapa potret asli mereka. Penasaran ??? berikut
sebuah lukisan ilustrasi hitam putih yang di diupload oleh teman saya melalui
Face Book (FB)
Lukisan ilustrasi dari seorang 'Puti' (perempuan bangsawan
Minangkabau) yang memimpin para prajuritnya dalam sebuah perang di Sulu
Philipina, keturunan Rajah Baguinda of Sulu from Minangkabau.
Dilihat dari pakaian dan penutup kepalanya, sosok dalam
lukisan ini bukan prajurit perempuan biasa yang umumnya hanya memakai deta dan
pakaian hitam seperti umumnya prajurit pria.
Kemungkinan besar lukisan ini adalah Ilustrasi dari seorang
'Puti' (perempuan bangsawan Minangkabau) yang memimpin para prajuritnya dalam
sebuah perang di Sulu Philipina, keturunan Rajah Baguinda of Sulu from
Minangkabau.
Lukisan itu diupload di sebuah group FB oleh seorang
perempuan yang mengaku bangsawan dari Sulu Philipina, beretnis Minangkabau dan
bergelar 'Puti Ratu'.
Masalahnya saya masih gagal menemukan sumber lukisan aslinya
yang dari Sulu itu sendiri karena lukisan yang diupload itu tidak mungkin
lukisan asli dan tampak sangat halus.
Mungkin lukisan itu adalah versi reproduksi komputer
(photoshop) yang disempurnakan berdasarkan sumber dari buku karya Mohd. Jamil
al-Sufri yang berjudul “Tarsilah Brunei: The Early History of Brunei up to 1432
AD”. Sebuah hasil penelitian sejarah yang disponsori Pemerintah Brunai dan Universitas
Michigan AS.
Buku itu disamping mengupas hubungan historis Kerajaan
Brunei dengan Minangkabau, tapi juga mengupas hubungan historis Kerajaan Brunai
dengan Rajah Baguinda of Sulu dan keturunannya.
Bahkan, ditemukan beretnis Minangkabu menjadi simbol mata
uang di Brunai. Diketahui, masyarakat Minangkabu sejak dahulu terkenal sebagai
massyarakat perantau.
Mereka merantau kemana saja dan nyaris hampir ada di seluruh
belahan dunia ini.Keberadaan orang-orang Minang di daerah rantau sedikit
banyaknya memiliki pengaruh.
Bahkan, saking besarnya pengaruh mereka beberapa diantaranya
menjadi simbol mata uang sebuah negara.
Hal ini patut menjadi kebangaan bagi masyarakat Minang
karena eksistensi para perantau tersebut Ranah Minang bisa dikenal luas
diberbagai belahan dunia.
Dan berikut beberapa keturunan Miangkabu yang pernah menjadi
simbol mata uang sejumlah negara. Meskipun mereka tidak lagi menjadi warga
negara Indonesia. Mereka adalah
1.
Sultan Hasanah Bolkiah
Siapa
yang tidak mengenal Sultan yang satu ini. Sultan Hasanah Bolkiah adalah raja
yang memimpin kerajaan Brunei Darusallam. Sultan Hasanah Bolkiah merupakan
salah satu keturunan Minang yang berasal dari Piobang Payakumbuh.
Gambar
Sultan Hasanah Bolkiah terpajang di mata uang negaranya. Salah satunya di mata
uang pecahan 1000 Ringgit Brunei.
Selain
itu, beberapa ruas jalan di Brunei Darussalam dinamakan tempat dia berasal
yakni Piobang 1 hingga Piobang 5.
Dalam
buku “Tarsilah Brunei: The Early History of Brunei up to 1432 AD” karyaMohd.
Jamil al-Sufri menyebutkan bahwa dari silsilah raja-raja Brunei
Darussalam, diketahui bahwa pendiri kerajaan ini : Awang Alak Betatar atau yang
bergelar Sultan Muhammad Shah. Awang Alak Betatar sendiri berasal dari
Minangkabau.
2. Daud
Jusuf Ishak
Singapura
merupakan salah satu negara paling maju dan makmur di dunia. Negara ini pun
menjadi pusat kekuatan perekonomian dunia saat ini.
Namun
siapa mengira salah satu tokoh bangsa ini adalah orang keturunan Minangkabau.
Namanya Daud Jusuf Ishak.Daud Yusuf Ishak merupakan keturunan Datuk Jonaton
generasi ke-4 yang berasal dari Minangkabau.
Keluarga
Tun Daud Yusuf Ishak berasal dari Pagaruyung Tanah Datar. Mereka mulai merantau
ke daerah Malaya sejak tahun 1730 dan hijrah ke Singapura. Tun Daud Yusuf Ishak
pernah memimpin negara paling maju di Asia Tenggara tersebut.
3.
Tuanku Abdul Rahman Tuanku Muhammad
Tuanku
Abdul Rahman Tuanku Muhammad adalah salah satu keturunan Minang yang juga
menjadi simbol dalam mata uang negara tersebut.
Pada
Mata 50 Ringgit tertera wajah Yang Di-Pertuan Agong Malaysia yang pertama yaitu
Tuanku Abdul Rahman Tuanku Muhammad dari Negeri Sembilan. Beliau adalah yang
Di-Pertuan Besar Negeri Sembilan (bertaraf Sultan atau Raja) dari tahun 1933-
1960.
Menilik
sejarah, Negeri Sembilan adalah sebuah negeri yang dihuni oleh suku Minangkabau
semenjak abad ke-15. Tuanku Abdul Rahman sendiri merupakan keturunan kelima
dari Sultan Abdul Jalil dari Pagaruyung. (*)
Posting Komentar
0 Komentar