PARIAMAN---Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah berikan materi kuliah umum pembukaan tahun akademik 2021-2022 dan pengenalan budaya akdemik dan mahasisawa (PBAK) di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin (STIT SB) Pariaman, Minggu (19/9).
Ia menyampaikan, STIT SB Pariaman memiliki potensi yang luar biasa, disamping itu juga ada MTs dan MA yang tergabung dalam Yayasan Islamic Center. Maka kampus ini adalah aset yang harus diperhatikan oleh pemerintah. "Banyak tokoh-tokoh pariaman yang hebat didalam negeri maupun di luar negeri. Salah satunya Bagindo Dahlan Abdulllah." katanya.
Maka dari itu pihaknya berharap pada yayasan agar STIT SB ini memiliki keunggulan yang bisa menjadi nilai jual atau sebagai penarik perhatian yang bisa menjadi motivasi untuk kampaus ini.
Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin (STIT SB) Pariaman Neni Triana menyampaikan, ada program prioritas yang sedang dikerjakan yaitu pengelolaan lembaga dan program pengembangan institusi.
Dijelaskan Ketua STIT SB Pariaman Neni Triana, pengelolaan lembaga yaitu saat ini kampus memiliki 1 orang guru besar dan 6 doktor, sedangkan ada 3 orang yang masih penyelesaian doktoral. Tidak hanya itu, kampus memiliki dua program studi PAI dan PIAUD dengan jumlah mahasiswa sebanyak 500 orang dengan rata-rata dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Sedangkan program pengembangan yang sedang berjalan yaitu adanga bantua beasiswa untuk mahasiswa dari Baznas Provinsi, Kota Pariaman maupun Kabupaten Padang Pariaman.
Pihaknya berharap melalui Gubernur Sumbar agar nanti bisa membantu pembangunan fisik yang masih terbengkalai. Pasalnya, pembangunan ruangan itu adalah salah satu syarat pengajuan pascasarjana. "Untuk itu kami masih terkendala dengan pembangunan yang belum siap. Sebelumnya sudah dilakukan dengan cara badoncek namun belum mencukupi untuk kelanjutannya," ujarnya.
Ketua Yayasan Ilsmic Center Martias Mahyuddin menyampaikan, STIT SB Pariaman saat ini masih terkendala dengan status kampus yang sebagau aset Pemerintaj Kabupaten Padang Pariaman. "Banyak bantuan yang batal karena kejelasan status, kecuali sudah diserahkan kepada yayasan.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mencoba membuat surat ke Pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman agar aset ini bisa diserahkan kepada yayasan.
sumber : www.reportasesumbar.com
Posting Komentar
0 Komentar